Segitiga atau faktor
yang dapat di pakai untuk menerangkan distribusi epidemiologi adalah person,
tempat dan waktu. Ketiga faktor ini (person, place, time= PPT) yang membentuk
gambaran distribusi masalah atau penyakit .informasi person, tempat dan waktu
berguna untuk menggambarkan adanya perbedaan dalam keterpaparan dan
susceptibilitas. Artinya, jika ada perbedaan dalam PPT maka itu dapat menjadi
petunjuk adanya perbedaan paparan (exposure) agen dan kepekaan (susceptibility)
pejamu. Perbedaan ini akan dapat di pakai sebagai petunjuk tentang sumber, agen
yang bertanggungjawab transmisi dan penyebaran suatu penyakit.
Sesuai dengan definisinya, epidemiologi mempelajari penyebaran masalah
kesehatan pada kelompok manusia dan atau masyarakat.Penyebaran masalah
kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan
pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang
dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut, yang disebut sebagai variabel
epidemiologi.Variabel epidemiologi penting yang mempengaruhi penyebaran masalah
kesehatan adalah manusia (man), tempat (place), dan waktu (time).
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu
yang banyak diderita oleh sekelompok umur tertentu saja, oleh jenis kelamin
tertentu saja dan atau oleh suku tertentu saja.Penemuan seperti ini menjelaskan
bahwa penyebaran masalah kesehatan ternyata dipengaruhi oleh ciri-ciri yang
dimiliki oleh manusia yang terserang oleh masalah kesehatan tertentu. Dengan
diketahuinya penyebaran masalah kesehatan menurut ciri-ciri manusia ini, disatu
pihak akan diketahui bersama masalah yang dihadapi dan di lain pihak
keteranagan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah
kesehatan yang dimaksud.
Ciri-ciri yang mempenaruhi masalah kesehatan dalam epidemiologi dapat dibedakan
atas beberapa macam, yakni umur, jenis kelamin, golongan etnik, agama,
pekerjaan, pendidikan dan keadaan sosial ekonomi.
1. Umur
Umur merupakan salah satu variabel yang penting dalam mempelajari suatu
masalah kesehatan, karena ada kaitannya dengan tiga hal yaitu:
a. Daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh orang
dewasa pada umumnya jauh lebih kuat dari pada daya tahan tubuh bayi atau anak-anak.
b. Ancaman terhadap kesehatan
Orang dewasa yang karena
pekerjaannya ada kemungkinan menghadapi ancaman penyakit yang lebih besar
daripada anak-anak.
c. Kesbiasaan hidup
Dibandingkan anak-anak,
orang dewasa lebih banyak yang merokok dan atau minum alkohol, sehingga
kemungkinan terkena penyakit akibat merokok atau minum alkohol semakin besar.
Walaupun variabel umur itu penting, tetapi dalam menetukan penyebaran suatu
masalah kesehatan menurut umur secara tepat tidaklah mudah.Masalah pokok yang
dihadapi terutama di temukan di negara-negara berkembang adalah kesulitan dalam
menetapkan umur seseorang.Penyebab utamanya adalah karena di negara yang sedang
berkembang tersebut pencatatan tentang kelahiran belum begitu sempurna.Untuk
mangatasi pertanyaan tentang umur ini sering dilakukan secara tidak langsung,
misalnya memakai peristiwa penting sebagai patokan dalam menaksir umur
sesorang.
Adapun telah didapatkan data tentang penyebaran masalah kesehatan menurut umur,
misalnya banyak ditemukan pada umur tertentu saja, disamping akan dapat
dicarikan jalan keluar untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut, beberapa
kesimpulan lain dapat pula ditarik, yakni :
a. Adanya
faktor tertentu pada kelompok umur tersebut yang menyebabkan mereka mudah
terserang. Misalnya penyakit campak banyak ditemukan pada anak-anak. Kesimpulan
yang dapat diterik adalah anak-anak ttidak memiliki zat kekebalan terhadap
penyakit campak.
b. Adanya
faktor tertentu pada kelompok umur yang lain yang menyebabkan mereka sulit
diserang. Misalnya penyakit campak jarang ditemukan pada orang dewasa.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah orang dewasa mempunyai zat kekebalan
terhadap penyakit campak.
c. Adanya
peristiwa tertentu yang pernah dialami oleh kelompok umur tersebut. Misalnya
penyakit paru banyak ditemukan pada penduduk dengan umur 35 tahun keatas.
Kesimpulan yang dapat diterik adalah program imunisasi BCG baru berjalan dengan
baik sejak 35 tahun yang lalu.
Cara mengelompokkan keteranngan tentang umur sangat dipengaruhi oleh tujuan
yang ingin dicapai. Apabila tujuan khusus tersebut tidak dimiliki,
pengelompokkan yang lazim ialah menggunakan interval 4 tahun.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga mempengaruhi penyebaran untuk masalah kesehatan.Ada masalah
kesehatan yang lebih banyak ditemukan pada kelompok wanita saja, dan ada pula
masalah kesehatan yang lebih banyak ditemukan pada kelompok pria saja. Adanya
perbedaan penyebaran yang seperti ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni
:
a. Karena
terdapatnya perbedaan anatomi dan fisiologi antara wanita dan pria. Contoh
masalah kesehatan yang penyebarannya dipengaruhi oleh perbedaan anatomi dan
fisiologi ialah tumor prostat yang hanya ditemukan pada kaum pria.
b. Karena
terdapat perbedaan kebiasaan hidup antara wanita dengan pria. Ditemukannya
banyak penderita kanker paru pada pria antara lain karena terdapatnya perbedaan
kebiasaan merokok yaotu kaum pria lebih banyak merokok daripada kaum wanita.
c. Karena
terdapatnya perbedaan tingkat kesadaran berobat antara wanita dan pria. Kaum
wanita pada umumnya lebih memiliki kesadaran yang baik untuk berobat daripada
kaum pria.
d. Karena
terdapatnya perbedaan kemampuan atau kriteria diagnosatik beberapa penyakit.
Ditemukannya lebih banyak penderita penyakit kencing nanah pada kaum pria
daripada kaum wanita ialah karna kriteria diagnosatik penyakit kencing nanah
pada pria lebih mudah.
e. Karena
terdapatnya perbedaan macam pekerjaan. Penyakit akibat kerja misalnya lebih
banyak ditemukan pada kaum pria, karena memang kaum pria lebih banyak yang
bekerja.
Data penyebaran penyakit menurut jenis kelamin yang diperoleh diukur dalam
bentuk sex-specific ratio yakni dengan membandingkan frekuensi masalah
kesehatan yang ada pada kaum pria terhadap kaum wanita.
3. Golongan Etnik
Penyebaran masalah kesehatan juga tergantung dari golongan etnik yang dimiliki.
Golongan etnik adalah sekelompok manusia dalam suatu populasi yang memiliki
kebiasaan atau sifat biologis yang sama. Sebagian ahli menyebut golongan etnis
sama dengan tribe (suku bangsa) atau race (ras), tetapi sebagian lain
membedakannya. Kalangan yang memebedakan berpendapat bahwa pengelompokkan
menurut tribe atau race tersebut sering tidak objektif, karena pengelompokkan
menurut tribe terganntung dari selera yang dimiliki, ada yang berdasarkan
tempat tinggal, susunan makanan dan ada pula yang berdasarkan kebudayaan. Hal
yang sama juga ditemukan pada pengelompokkan menurut race, karena pertimabangan
politik sering mempunyai peranan besar.
Sekalipun pengelompokkan race tidak obyaktif, namun secara umum pelbagai bangsa
sering dibedakan menurut wana kulit dan bentuk tubuh.Untuk ini dikenal tiga
macam race yakni, Ras Caucasoid (kulit putih), Ras Negro (kulit hitam) dan Ras
Mongoloid (kulit kuning/sawo matang).
Terlepas adanya perbedaan pendapat yang seperti itu, sebenarnya golongan
etnik, tribe atau race mempunyai peranan dalam penyebaran penyakit. Adanya
perbedaan kebiasaan dan ataupun bentuk biologis memang menentukkan macam
masalah kesehatan yang ditemukan.
4. Agama
Pengaruh agama dalam penyebaran masalah kesehatan juga berperan besar.
Kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh agama tertentu, akan
mempengaruhi corak perilaku yang diperlihatkan, yang kesemuannya turut
menentukan penyakit yang iderita. Contohnya agam islam dan yahudi yang terdapat
kebiasaan menyunat, maka frekuensi masalah kanker penis relatif lebih rendah
dari pada pemeluk agama lain.
5. Status Perkawinan
Perkawinan disini bukan menunjuk kepada status jejaka atau perawan melaikan
merupakan persekutuan antara dua jenis kelamin yang berbeda dalam bentuk
keluarga (suami, istri, dan anak-anak) yang diakui secara sah oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku (sipil dan ataupun agama).Status perkawinan
sering dibedakan atas empat macam, yakni belum menikah/kawin, cerai hidup dan
cerai mati.
Ditinjau dari sudut epidemiologi, status perkawinan ini ternyata juga
mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan, karena perilaku kalangan yang belum
menikah berbeda dengan kalangan yang sudah menikah. Secara umum pengaruh
tersebut dapat dibedakan menjadi tiga hal, yakni :
a. Terhadap pola penyakit
Pola penyakit yang
ditemukan pada kalangan yang belum menikah berbeda dengan yang telah
menikah.Contohnya penyakit kelamin dan penyakit akibat kecelakaan, ternyat
lebih banyak ditemukan di kalangan yang belum berkeluarga.
b. Terhadap resiko terkena penyakit
Contohnya resiko terkena
penyakit TBC, lebih besar pada istri atau suami yang pasangannya menderita TBC
paru.Penyakit epilepsi juga merupakan penyakit keturunan.
c. Terhadap penatalaksanaan penanggulangan
penyakit
Bujangan yang menderita
penyakit akan mendapatkan perawatan yang kurang dibandingkan dengan mereka yang
telah berkeluarga karena tidak ditemukan anggota keluarga tidak ditemukan
anggota keluarga bujangan yang turut membantu mengatasi penyakit yang diderita.
Dalam membicarakan hubungan antara status perkawinan dengan masalah kesehatan
patut pula disampaikan hubungan sebqliknya, yaini pengaruh masalah kesehatan
terhadap status masalah perkawinan.Dqlam kehidupan sehari-hari sering ditemukan
seseorang yang sulit mendapatkan jodoh karena orang tersebut sakit-sakitan.
6. Pekerjaan
Hubungan antara pekerjaan dengan masalah kesehatan telah sejak lama diketahui
yang saaat ini menjqdi perjatian utama ahli Hiperkes. Pada dasarnya hubungan
yangbterjadi disebabkan oleh tiga hak yakni :
a. Adanya resiko pekerjaan
Setiap pekerjaan
mempunyai resiko tertentu dan karena itulah macam penyakit yang dideritannya
akan bebeda pula. Contohnya : seseorang yang bekerja sebagai buruh
tambang misalnya, tentu mudah diduga bahwa orang tersebut akan mempunyai resiko
yang lebih besar terkena penyakit silikosis.
b. Adanya seleksi alamiah dalam memilih
pekerjaan.
Secara alamiah terdapat
perbedaan dalam memilih pekerjaan yang diinginkan.Seseorang yang bertubuh
lemah, secara naluriah berupaya menghindari macam pekerjaan yang membutuhkan
kerja fisik yang berat, demikian pula sebaliknya untuk mereka yang bertubuh
kuat. Karena adanya perbedaan yang seperti ini, menyebabkan macam penyakit yang
diderita akan berbeda pula.
c. Perbedaan macam pekerjaan
Perbedaan macam pekerjaan
yang memiliki seseorang, menyebabkan terdapatnya pula perbedaan status sosial
ekonomi yang dimiliki.Adanya perbedaan yang seperti ini menyebabkan perbedaan
penyakit yang dideritanya.
7. Status Sosial Ekonomi
Adanya hubungan status sosial ekonomi seseorang dengan masalah kesehatan
yang diderita bukan merupakan pengetahuan yang baru. Dalam kehidupan
sehari-hari sering ditemukan beberapa masalah tertentu seperti misalnya
penyakit infeksi dan kelainan gizi yang lebih banyak diderita oleh masyarakat
dengan status sosial ekonomi rendah, dan sebaliknya beberapa penyakit tertentu
seperti misalnya penyakit kardiovaskuler yang lebih banyak diderita oleh
masyarakat dengan status sosial ekonomi tinggi.
Terdapatnya penyebaran masalah kesehatan yang berbeda ini, pada umumnya
dipengaruhi oleh dua hal yakni :
a. Karena
terdapatnya perbedaan kemampuan ekonomis dalam mencegah dan atau mengobati
penyakit. Bagi mereka yang keadaan sosial ekonominya baik, tentu tidak sulit
melakukan pencegahan dan ataupun pengobatan penyakit.
b. Karena
terdapatnya perbedaan sikap hidup dan perilaku yang dimiliki. Dibandingkan
dengan perbedaan kemampuan ekonomi maka peranan perbedaan sikap hidup dan
perilaku ternyata lebih besar, dan karena itulah penyakit yang ditemukan tidak
sama.
Penentuan status sosial ekonomi dalam epidemiologi secara tidak langsung banyak
dilakukan.Beberapa contoh terkenal adalah yang dilakukan oleh Holingshead &
Redlich yang melakukan penelitian penyakit jiwa dengan mempergunakan indikotor
pekerjaan, pendidikan dan keadaan tempat tinggal dalam menentukan status sosial
ekonomi respondennya. Parker dan Bannett memakai indikator pendapatan,
pendidikan, tempat tinggal, keadaan gizi, jumlah anak dan sikap terhadap kesehatan.
Sama halnya dengan variabel manusia, maka sering pula ditemukan masalah
kesehatan tertentu yang banyak ditemukan pada suatu daerah tertentu saja,
tetapi sangat sedikit di antara lain. Penyebaran yang seperti ini disebut
penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tersebut.
Dapat diketahuinya penyebaran menurut tempat, pelbagi kajian lebih lanjut dapat
dilakukan, misalnya kajian terhadap penyebab kenapa masalah kesehatan tersebut
banyak ditemukan di suatu daerah, tidak didaerah lain. Dengan membandingkan
ciri-ciri khas dari suatu daerah, akan dapat diketahui penyebab tersebut, yang
peranannya amat besar dalam membantu mencarikan jalan keluar penanggulangannya
masalah kesehatan yang dimaksud.
Ditinjau dari sudut epidemiologi, penyebaran masalah kesehatan menurut tempat
ini banyak macamnya.Secara sederhana sering dibedakan atas beberapa macam saja
yakni penyebaran satu wilayah, penyebaran beberapa wilayah, penyebaran seluruh
negeri, penyebaran beberapa negara, dan penyebaran banyak negara.
Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat terjadinya sangat penting karena
darinketerangan yang diperoleh akan dapat diketahui beberapa hal lainnya yakni
:
1. Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah
Dengan diketahuinya
penyebaran penyakit di suatu daerah dapat di ketahui dengan tepat
masalah-masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut.Pengetahuan tentang
masalah kesehatan yang tepat ini sangat penting, karena pada dasarnya masalah
kesehatan yang ditemukan tersebut adalah identik dengan kebutuhan kesehatan
daeah tersebut.
2. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengetahui masalah kesehatan
di suatu daerah
Apabila telah diketahui
jumlah dan jenis masalah kesehatan, dapat disusun program yang tepat untuk
daerah tersebut. Hasil akhirnya bukan saja masalah kesehatan akan dapat diatasi
secara tepat (efektif) tetapi juga pemakaian sumber yang ada tidak akan sia-sia
(efisien).
3. Keterangan tentang faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan
di suatu daerah.
Keterangan tentang
penyebab masalah kesehatan ini dapat diperoleh dengan membandingkan hal-hal
khusus yang ada dan tidak ada pada suatu daerah.Perbedaan tentang hal-hal
tersebut mungkin adalah penyebab timbulnya masalah kesehatan yang dimaksud.
Keadaan- keadaaan khusus yang dimaksud banyak macamnya, yang terpenting adalah
:
a. Keadaan geografis
Misalnya letak wilayah,
struktur tanah, curah hujan, sinar matahari, kelembaban udara, suhunudara dan
lain sebagainya yang seperti ini.
b. Keadaan penduduk
Perbedaan keadaan
penduduk juga menentukan perbedaan penyebab penyakit menurut tempat.Pada
dasarnya semua variabel manusia yang telah diuraikan diatas, termasuk dalam
keadaan penduduk ini, disamping jumlah penduduk dan kepadatan penduduk.
c. Keadaan pelayanan kesehatan
Tidak sulit dipahami
bahwa keadaan pelayanan kesehatan yang ditemukan di suatu tempat juga
mempengaruhi penyebaran penyakit di tempat tersebut, meliputi jumlah, cakupan
dan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat secara umum dapat dibedakan atas
lima macam, yakni :
1. Penyebaran satu wilayah (setempat/lokal)
Masalah kesehatan hanya
ditemukan dinsatu wilayah.Batasan wilayah tergantung dari sistem pemerintahan
yang dianut, misalnya pada satu kelurahan saja, satu kecamatan saja dan lain
sebagainya. Pembagian menurut wilayah yang sering dipergunakan ialah desa dan
kota, yang masing-masing karena cirinya tersendiri mempunyai gambaran penyakit
yang berbeda-beda pula.
2. Penyebaran beberapa wilayah
Beberapa wilayah yang
dimaksud tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, misalnya beberapa
kelurahan, beberapa kecamatan dan lain-lain.
3. Penyebaran satu negara (nasional)
Masalah kesehatan di
temukan di semua wilayah yang ada dalam satu negara. Tergantung dari keadaan
geografis dan luasnya suatu negara, masalah yang ditimbulkannya akan berbeda
pula termasuk negara kepualauan.
4. Penyebaran beberapa negara (regional)
Masalah kesehatan
menyebar ke beberapa negara. Masuk atau tidaknya suatu penyakit ke suatu negara
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
a. Keadaan geografis yang
dapat menyebabkan suatu penyakit dapat terjangkit atu tidak di negara tersebut.
b. Hubungan komunikasi yang
dimiliki, artinya apzkah letak negara tersebut berdekatan dengan negara yang
terjangkit penyakit, bagaimana sistem transportasi antar negara, bagaiman
hubungan antar penduduk yang berkunjung dan menetap dan lain sebagainya yang
seperti ini.
c. Perturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya dalam bidang kesehatan.
5. Penyebaran banyak negara (internasional)
Masalah kesehatan telah
banyak ditemukan di banyak negara karena kemajuan sistem komunikasi dan
transportasi.
Masalah kesehatan dapat pula terjadi dalam frekuensi tertentu menurut
waktu.Misalnya banyak ditemukan pada musim hujan, tetapi berkurang pada musim
panas. Sama halnya dengan variabel manusia dan tempat, pengetahuan tentang
penyebaran masalah kesehatan mnurut waktu ini dapat pula dimanfaatkan
untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut.
Penyebaran manurut waktu dalam epidemiologi sering dibedakan atas beberapa
macam yakni penyebaran satu saat, penyebaran satu kurun waktupenyebaran siklis
dan penyebaran sekuler.
Macam penyebaran masalah kesehatan ketiga yang perlu dipelajari dalam
epidemiologi adalah penyebaran menurut wqktu. Menyebaran menurut waktu iniakan
memebantu dalam memahami beberapa hal, yakni :
1. Kecepatan perjalanan penyakit
2. Lama terjangkitnya suatu penyakit
Penyebaran masalah kesehatan menurut waktu dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni
:
1. Sikap penyakit yang ditemukan
2. Keadaaan tempat terjangkitnya penyakit
3. Keadaan penduduk
4. Keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia
Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu itu tergantung dari
tujuan yang dimiliki.Secara umum pembagian tersebut dibedakan atas empat macam
yakninpenyebaran suatu saat, satu kurun waktu, siklus dan sekular.
1. Penyebaran satu saat
Disini penyebaran
masalah kesehatan diukur pada suatu saat tertentu.Saat yang dimaksud
berbeda-beda dan demikian pula hasil yang diperoleh. Beberapa keadaan khusus
yang ditemukan pada penyebaran penyakit pada satu saat tertentu adalah :
a. Point source
epidemiologi (common source epidemic)
Common
source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh :
1) Timbulnya gejala penyakit
yang cepat
2) Masa inkubasi yang pendek
3) Episode penyakit merupakan
peristiwa tunggal
4) Muncul hanya pada waktu
tertentu saja, serta
5) Lenyapnya
penyakit dalam waktu cepat
Keadaan penyakit yang seperti ini ditemukan
misalnya pada peristiwa keracunan makanan.
b. Contagius disease epidemmic
(propagated epidemic)
Propagated
epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai dengan :
1) Timbulnya penyakit yang
lambat
2) Masa inkubasi yang panjang
3) Episode penyakit bersifat
majemuk
4) Waktu munculnya penyakit
tidak jelas, serta
5) Lenyapnya
penyakit dalam waktu lama
Keadaan penyakit yang seperti ini ditemukan
misalnya pada waktu penyakit yang bersifat menular.
2. Penyebaran satu kurun waktu
Perhitungan penyebaran
masalah kesehatan dilakukan menurut kurun waktu tertentu (clustering menurut
waktu).Cara perhitungan yang seperti ini sering dipergunakan untuk mencari
penyebab suatu penyakit.Sebagai contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh
Aycock dan Luther yang setelah melakukan analisis data penyakit menurut kurun
waktu tertentu berkesimpulan bahwa timbulnya penyakit polio melitis pada anak
adalah sesudah anak tersebut mengalami tonsilektomi.
3. Penyebaran siklis
Disebut penyebaran
secara siklik bila frekuensi suatu masalah kesehatan naik atau turun menurut
siklus tertentu, misalnya menurut sistem kalender tertentu (minggu, bulan,
tahun), menurut keadaan cuaca (musim hujan, musim panas), dan atau menurut
peristiwa tertentu (musim panen, musim panceklik).
Untuk dapat mengetahui
penyebaran secara siklik, tentu perlu dilakukan pengumpulan data secara terus
menerus.Penyajian data dalam bentuk grafis dapat membantu penggambaran yang
lebih cepat tentang penyebaran siklis ini.
4. Penyebaran secular
Disebut penyebaran
sekuler bila perubahan yang dialami dalam waktu yang cukup lama misalnya lebih
dari 10 tahun.
Sumber :
http://umikalsumalmii.blogspot.com/2013/05/segitiga-distribusi-penyakit_6946.html